Artikel Untuk Manusia VS Artikel Untuk Mesin?
Melihat Fenomena sekarang ini, apalagi dunia blog yang
semakin menjanjikan, menyajikan artikel yang berkualitas menjadi salah satu
kunci suksesnya blog.
Namun, saat kita memasuki dunia blogging akan ada yang menyarankan membuat artikel yang SEO atau
yang ramah dengan mesin pencarian.
Saya ingin sedikit membahas sebuah kenyataan yang dihadapi
oleh para blogger saat ini, yaitu dilemma menulis artikel.
Karena, banyak yang punya kesalahpahaman pada penulisan artikel blog.
Beberapa blogger
berfikir faktor manusia tidak penting untuk dipertimbangkan, hanya menulis
sesuai kaidah SEO sudah cukup, padahal jika kita melihat, faktor manusia pula
yang menjadi penentu kesuksesan blog.
Apa iya artikel kita akan dibaca mesin terus?
Iya pastinya kita tidak mau kan?
Dan ditambah SEO bagi saya masih menjadi misteri, tidak ada
satu blogger pun yang dapat memberikan formula SEO yang benar-benar sesuai
dengan Algortima Google saat ini.
Jadi, ketika menulis hanya mementingkan SEO, seakan sedang
mengejar yang tidak pasti.
Di sisi lain, artikel yang hanya berdasarkan manusia tidak
dapat terkenal dengan mudah, dan tidak familiar di mata mesin pencari, karena
mesin pencari tidak mendeteksi secara manusiawi.
Jadi, SEO memang penting,
namun menulis artikel blog berdasarkan faktor manusia menjadi penentu
kesuksesan blog pula.
Kita seharusnya menulis berdasarkan manusia dan mesin
Cara Menulis Artikel Berdasarkan Faktor Manusia
#1 Mengatasi Keterbacaan
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuat
artikel yang memang bisa dibaca oleh manusia.
Dalam plugin SEO paling terkenal di jagat wordpress yaitu
Yoast, mereka membuat batasan kalimat dalam satu paragraf.
Mereka menyadari dengan benar, artikel seharusnya dibuat
memang untuk manusia.
Saya terkadang dibuat geleng-geleng kepala, ketika ada
blogger yang menulis sepanjang kereta, tanpa ada sub-topik atau waktu stop
untuk membaca.
Bukan karena merasa tulisan saya lebih baik, tapi karena saya
merasa bingung dan sulit mencerna antara satu paragraf dengan paragraf yang
lain.
Akhirnya, membuat saya malas untuk membaca.
Contohnya seperti ini:
Menurut anda artikel mana yang lebih enak dibaca? Arikel A
atau Artikel B?
Walaupun, artikelnya bagus dari segi isi, namun ketika
dibaca tidak enak sama saja membuang hal yang paling berharga dalam dunia blogging, yaitu pengunjung.
Jadi, pastikan ketika anda membuat artikel itu
bisa dibaca pengunjung.
#2 Hindari Kesalahpahaman Pembaca Saat Membuat Artikel
Selanjutnya, menghindari Kesalahpahaman yang mengundang
keambiguan isi artikel.
Jadi contoh, anda membuat artikel blog tentang “membuat
artikel di blog”
Tetapi, artikel yang anda buat melebar hingga para pembaca
berfikir anda menulis artikel tentang “membuat artikel untuk tujuan akademik”.
Jadi, para pembaca anda dibuat bingung dengan artikel anda,
apakah anda sedang menyajikan tulisan yang bertujuan “A” atau menyajikan “B”.
Bukannya apa-apa nih, ketika kita membuat artikel dengan
tujuan “A” namun, kita malah menyajikan artikel yang bertujuan “B”, kebutuhan
mereka tidak terpenuhi.
Anda nanti malah tidak dapat feedback dari mereka, jangankan mendapatkan feedback baru baca sekilas malah sudah mencari artikel lain.
Jadi, Inti tema dari sebuah artikel jangan dibuat
membingungkan untuk pembaca.
#3 Buat Artikel Dengan Skema Makalah
Saya dulu sewaktu di kampus, sering kali mendapatkan tugas “take home” berupa menulis makalah.
Ketika saya amati, ternyata membuat makalah membantu saya
untuk menyampaikan pesan kepada pembaca lebih baik.
Apakah dapat diterapkan di blog?
Iya, dan sangat bisa diterapkan!
Jadi begini, dalam menulis makalah, saya diajarkan untuk
menulis dari pengantar, isi artikel, dan kesimpulan.
Masing-masing element memberikan kekuatan dalam artikel,
yaitu:
- Pengantar berfungsi mengidentifikasi masalah dari artikel
- Isi artikel menyajikan pembahasan masalah
- Dan kesimpulan menegaskan hasil dari bahasan.
Jadi, ketika orang membaca artikel, mereka dapat lebih mudah
untuk menangkap inti dari artikel.
Dan, cara seperti ini memberikan pola kepada pembaca dan
mesin, agar keduanya memahami apa yang kita tulis.
Dan untuk menulis dengan cara seperti itu kita dapat memulainya
dengan :
- Meluaskan di pengantar, seperti menjabarkan fenomena secara umum yang terjadi atau ...
- Mempersempit di pengantar, seperti memotret kejadian yang terjadi secara spesifik pada suatu peristiwa.
- Dan, pada bagian isi kita dapat mempersempit dengan mengambil fenomena secara spesifik atau
- Memperluas bahasan namun tetap dalam tema bahasan.
- Kesimpulan, tinggal dijadikan rangkuman dalam penulisan.
#4 Riset Data Untuk Membuktikan Argumen Dalam Penulisan Artikel
Menulis berdasarkan data untuk artikel itu penting.
Yang sering terjadi saat ini adalah artikel blog yang sulit
untuk dipercaya karena tidak ada data yang mendukung.
Sebagai pembaca, seberapa sering kita mempertanyakan sebuah
kebenaran argumen-argumen yang dituliskan dalam suatu artikel?
Saya tidak ingin mengatakan artikel yang ditulis tidak
berbobot.
Tapi, saya ingin memberikan sebuah pandangan, ketika anda
membuat artikel disertai dengan data akan memperkuat persepsi pembaca.
Dari mana anda mengatakan hal tersebut dan mengapa argumen
dan kalimat itu harus ditulis oleh anda? Jika anda tidak punya data.
Setidaknya, artikel dengan data dapat memberikan kepercayaan
lebih kepada para pembaca.
Melihat kembali kepada Yoast sebagai plugin SEO paling
terkenal dalam dunia blogging wordpress, plugin tersebut menambahkan indikator outbound link sebagai parameter SEO.
Bukan tanpa alasan, karena suatu artikel butuh refrensi
untuk melengkapi kekurangan.
Dan, manusia juga dapat menemukan jawaban yang ingin mereka
cari lebih lengkap dan banyak dengan disuguhkan artikel refrensi.
Ingat pula, ketika kita menautkan data, kita perlu data yang
nyambung dengan inti artikel, bukan sembarang menautkan.
Sama saja memberikan data yang sia-sia.
#5 Buat Artikel Dengan Kata-Kata Yang Mudah Dimengerti
Pengguna internet tidak semuanya memiliki pendidikan tinggi,
kecuali kita memang ingin membuat artikel yang pembacanya adalah orang
berpendidikan.
Membuat artikel yang mementingkan faktor manusia juga harus
melihat kata-kata yang kita tulis.
Seperti dalam penulisan sastra, memperhatikan diksi artikel
juga sangat penting untuk pengalaman para pembaca.
Contoh saja, saya membuat artikel tentang blog untuk pemula,
tapi saya membuat artikel yang menggunakan kata-kata yang hanya dipahami SEO expert.
Apakah hal itu akan dimengerti pembaca saya? Sudah pasti
mereka pusing.
Dan, bagi saya, kata-kata adalah bumbu penguat rasa artikel
yang saya buat.
Ketika saya ingin menyajikan artikel yang sangat bermanfaat,
saya ingin artikel yang dibuat terasa enak (dibaca).
Anda memahami artikel saya, karena kata-kata yang disusun
enak dibaca dan sampai di fikiran anda.
Evolusi Search Engine Optimization Menuju Search Experience Optimization Dalam Penulisan Artikel Blog
Faktor manusia sebagai pembaca memang sangat penting untuk
artikel blog anda.
Saya sedang tidak mengada-ngada untuk mengatakan ini, sebuah
artikel dari forbes memberikan penjelasan untuk penulisan artikel blog
berdasarkan faktor manusia.
Di dalam artikel tersebut menjelaskan dengan jelas perubahan
algorithma Google dan mesin pencari lainnya dari waktu ke waktu yang semakin
humanis.
Seperti, keseriusan Google untuk mengeluarkan Algorithma
Mobilegeddon yang memberikan peluang lebih besar kepada website dan blog yang
ramah untuk pengguna mobile.
Di tambah dengan project AMP (Accelerated Mobile Pages) yang
sangat menguntungkan peng-index-an.
Lalu, ada Algorithma Hummingbird yang lebih mengedepankan maksud
dari pengguna, misalnya saya mencari artikel “siapa presiden keempat Indonesia”
maka Google akan merespon untuk mencarikan artikel yang dapat menjawab pertanyaan
saya.
Tidak menampilkan hasil artikel yang memiliki judul “siapa
presiden keempat Indonesia”.
Bisa dikatakan, SEO yang biasa kita ketahui sebagai search engine optimization telah
berevolusi kepada SXO (search experience
optimization).
Silahkan baca lebih lengkap tentang Search Experience Optimization pada sumber forbes
disini
Namun, apakah teknik SEO lama sudah ditinggalkan? Tentu saja
tidak semua praktik SEO lama ditinggalkan, masih ada teknik SEO yang dapat
menunjuang saat kita menulis artikel blog.
Maka, praktek SEO apa yang dapat diterapkan dalam penulisan
artikel?
Menulis Artikel SEO
#1 Gunakan Riset Keyword
Masih ada praktek SEO lama yang sampai sekarang tidak bisa
ditinggalkan, yaitu riset keyword.
Karena mesin pencari tetap menentukan artikel yang cocok
untuk disajikan berdasarkan kata kunci para pengguna.
Yang menjadi berbeda adalah perilaku pengguna mesin pencari
pada saat ini, yaitu lebih banyak yang mencari di google dengan pertanyaan.
Coba lihat trend google 2017, ada dua trend yang berdasarkan
pertanyaan, sedangkan yang lainnya berdasarkan kategori seperti resep, tokoh,
peristiwa dan lainnya.
Jadi, sebagai blogger kita juga perlu menyesuaikan kata
kunci dengan artikel.
Apa jadinya ketika kita menulis artikel berdasarkan faktor
manusia tanpa melihat riset keyword?
Yang ada sepi pengujung.
Beruntung, kalo artikel yang ditulis ternyata memang sangat
sering dicari namun minim artikel saingan, pasti akan banyak yang berkunjung.
Jadi, menurut saya meriset keyword bertujuan untuk supply
kebutuhan artikel di search engine.
Selain itu membantu mesin pencari untuk menemukan artikel
yang tepat untuk pembaca.
Dimana kita meletakan keyword yang tepat?
Pada judul artikel (Dengan proporsional, sesuai Algorithma
Hummingbird), beberapa pada headings (poin-per-poin isi artikel), dan isi
artikel secara natural
Anda bisa lebih memahami cara riset keyword yang benar untuk
pemula di halaman lain dalam blog ini.
#2 Penggunaan Heading Sebagai Poin-Poin Isi Artikel
Kalo di blogger ada namanya, heading, subheading, dan minor
heading.
Kalo di wordpress ada namanya headings 1, headings 2,
headings 3, headings 4 dan seterusnya.
Maksimalkan fungsi tersebut, untuk memudahkan mesin pencari
melihat artikelmu.
Sama seperti robot pada umumnya, sistem crawling yang
dilakukan Google bot atau yang biasa disebut “spider-bot” mengidentifikasi suatu hal dengan format.
Semakin jelas format yang kita berikan, semakin bagus pula
bot menilai artikelmu, sebagai permulaan pengindexan.
Menggunakan headings juga harus baik, misalnya kamu menulis
artikel tentang “cara menjual rumah” setiap step untuk menjual rumah kamu
masukan pada heading.
Jadi dibacanya bisa lebih enak, ketika para pengunjung
membaca juga paham “oh pada pragraf sekian dengan headings ini sedang memabahas
ini”.
Apa enak kita baca artikel seperti itu?
isi dicampur aduk semua, bot juga akan menilai demikian,
maksud dari artikel ini seperti apa sih?
Apakah membahas masalah sosial atau membahas pengertiannya
aja?
#3 Artikel Padat berisi dan Sesuai Topik
Cara SEO lain yang jadi pertimbangan pada saat ini adalah
kesesuaian isi dari artikel dengan judul.
Karena perubahan algorithma Google seperti itu, banyak
blogger memfokuskan untuk membuat artikel yang benar-benar menjelaskan satu
topik secara mendalam.
49% bloggers mendapatkan hasil yang memuaskan ketika menulis
artikel yang mendalam.
Mereka puas dengan artikel mereka yang membahas sebuah topik
secara dalam, karena ranking yang mereka dapatkan di mesin pencarian sangat
bagus dan mendukung kunjungan lalu lintas yang besar.
Ini berkaitan dengan SXO (search experience optimization), pengunjung yang mendapatkan
artikel yang lengkap akan mendapatkan kepuasaan, berbeda dengan artikel yang
minim nilai.
Saya tanya saja kepada pembaca sekarang.
Apa anda lebih memilih artikel yang lengkap atau hanya
membahas dari kulitnya saja?
Saya yakin, anda lebih suka artikel yang memiliki isi yang
lengkap.
Jadi, isi yang berkaitan dengan topik juga menjadi SEO yang
harus diperhatikan untuk menulis artikel yang SEO.
Rata-rata Blogger di dunia menulis suatu artikel sepanjang 500-1000
kata, jika anda ingin memenangkan secara mendalam biasanya bisa menulis di
antara 1500-3000 kata.
Walaupun, banyak jumlah kata belum tentu berbobot.
Dan, pada 2017 blogger yang menuliskan artikel sepanjang
2000 kata ke atas, naik sebanyak 2% dibandingkan tahun 2016, yang artinya anda
memiliki lebih banyak saingan.
Dan artikel yang berbobot dengan jumlah kata yang banyak
juga memiliki keuntungan 9x dari pada yang lebih pendek.
Anda bisa langsung mengunjungi sumber persentase tentangdunia blog disini
#4 Pemanfaatkan Media semaksimal mungkin
Salah satu problem blogger,
saat ini adalah tidak berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan media,
seperti foto, video, audio, dan gif.
Paling banyak juga hanya foto, namun karena SEO modern saat
ini telah berevolusi menjadi SEO yang memang memandang serius pengalaman
pengguna, maka pemanfaatan media tambahan sangat dibutuhkan.
Saya melihat blog yang memanfaatkan media secara baik
mendapatkan rangking yang tinggi, karena lebih bernilai dan interaktif.
Mereka dengan lengkap menyajikan infografis, foto yang
mendukung artikel, dan video yang dapat memuaskan pembaca.
Namun, dalam pandangan bot, media pendukung artikel dilihat dari tag alt,
biasanya digunakan pada gambar, sehingga pada saat crawling, bot mengetahui
dengan baik, gambar ini sedang membicarakan tentang apa.
Perlu digarisbawahi juga relevansi sumber media juga menjadi
penting, ya sama aja bohong kalo kita memposting artikel di blog, tapi ternyata
media yang disajikan dalam blog tidak berkaitan dengan blog.
#5 Membangun Link Keluar dan Di Dalam Artikel
Ya, sebagai blogger
kita harus paham juga tentang inbound
link dan outbound link, yang
termasuk pada ranah SEO On Page.
Saya buat permisalan saja, kita membaca sebuah artikel
tentang “cara memperbaiki hape android yang bootlop” nah, disitu kita
memberikan link-link tambahan misal, link download software yang membantu
perbaikan.
Dan dari situ pula spider-bot
mengikuti link kamu, apakah benar link download yang kamu kasih kepada pembaca
memang benar untuk mendownload software yang membantu perbaikan.
Maka dari itu, anda perlu memasukan link keluar dan di dalam
artikel untuk membangun kepercayaan, tidak hanya dari pengguna namun juga dari
mesin pencari.
Saya sering menemukan link-link tidak berkualitas pada satu
artikel dan terjadi link tersebut tidak nyambung dengan pembahasan.
Link yang tidak sesuai dengan bahasan oleh mesin pencari
diidentifikasi sebagai masalah serius, karena mereka juga (Google) ingin
menempatkan artikel dengan refrensi yang lengkap, sehingga ketika dimasukan
pada rangking tidak mengecewakan pengguna.
Jangan berutal untuk memasukan link pada suatu artikel,
bisa-bisa dianggap spam oleh Google.
Lalu, tentang link yang ditautkan kepada halaman lain pada
satu blog.
Ada suatu kasus, seorang blogger yang mendapatkan kunjungan
lalu lintas besar dengan hanya memiliki 6 artikel pada blognya.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Karena blogger tersebut membangun link internal dan external
dengan baik.
Dalam tulisannya, dijabarkan bagaimana membangun link
internal dan external.
Yaitu dengan membuat 2 artikel utama lengkap dengan panjang
kata dalam satu artikel sebanyak 2500 kata, di tambah media foto yang lengkap
pula.
Lalu, masing-masing artikel utama dibantu oleh dua artikel
pendukung, jadi total hanya 6 artikel.
Jika melihat dari struktur yang diberikan, spider-bot akan melakukan crawling
secara berulang ke artikel utama, sehingga artikel utama menjadi lebih
dipertimbangkan.
Dengan kekuatan artikel yang lengkap, sudah barang tentu
artikel itu lebih diperioritaskan oleh mesin pencari untuk menduduki posisi
atas.
#6 Share ke Media Sosial Sebagai Indokator Popularitas Baru
Ternyata, artikel dengan share yang banyak akan menduduki
posisi atas, mengapa demikian?
Karena ternyata saat ini, share ke sosial media menjadi
prioritas, coba dilihat pada gambar di bawah ini.
Posisi satu dan dua memiliki jumlah share yang sangat
banyak.
Jadi istilahnya begini, anda itu adalah seorang pekerja di
bidang design, lalu ternyata di ujung dunia sana ada yang mencari designer.
Karena banyak yang membicarakan anda, dari mulut ke mulut atau
media lainnya, anda ditemukan dan lebih diutamakan.
Seperti, cara kerja rekomendasi.
Semakin banyak yang merekomendasikan anda, semakin terkenal
pula anda.
Dan hal itu terjadi dalam dunia blogging dan penulisan blog.
Artikel blog anda perlu terkenal dan direkomendasikan oleh
orang lain, sehingga mesin pencari melihat bahwa memang artikel anda adalah
artikel yang tepat untuk disajikan kepada pengguna.
#7 Menuliskan Meta Deskripsi Dengan Benar
Meta deskripsi dalam blogging itu diperlukan, mengapa
platform blogging terkenal menyediakan hal tersebut?
Agar SEO yang dibangun juga kuat.
Masalahnya, memberikan deskripsi artikel susah-susah
gampang, seperti contohnya
Lihat dari hasil penelusuran dengan kata kunci “menjadi
orang baik”.
Tidak ada yang mnuliskan exact
keyword pada deskripsi.
Jadi, saya berfikir juga kalo exact keyword pada deskripsi hanyalah sebuah mitos untuk
meningkatkan SEO sebuah artikel.
Mungkin saja pernah berhasil pada SEO zaman dulu, namun pada
era SEO yang sudah berevolusi ke ranah yang lebih manusiawi tidak bisa
dipraktekan.
Deskripsi yang tidak mencantumkan exact keyword lebih memenuhi kebutuhan pengguna.
Maka dari itu, perlu pintar-pintar dalam memilih deskripsi
artikel.
Lanjut ke Materi Mesin Pencarian? Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Mesin Pencarian
Lanjut ke Materi Mesin Pencarian? Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Mesin Pencarian
Jika anda masih ingin mencari tentang blogging, mungkin anda
tertarik dengan artikel dari saya:
Komentar
Posting Komentar