Kesulitan Menulis Artikel Blog Dari Segi User-experience Pada Blog Kita
Menulis artikel di blog susah kan? Saya juga mengalami hal
demikian, walaupun saya sudah lama menulis di blog kesulitan itu pun masih saja
ada.
Terutama ketika saya fokus menyajikan konten yang baik untuk
para pembaca saya, saya akan bingung bagaimana merangkai kata dan membuat
konten yang memuaskan.
Terlepas dari itu, kali ini saya ingin membagikan bagaimana
cara membuat artikel blog yang mudah untuk pembaca.
Jadi, saya tidak akan membahas tentang teknis SEO, Jika anda
ingin mencari teknis SEO, saya akan memberikan anda artikel lain yang ada pada
blog ini : Cara Menulis Artikel Yang Baik Untuk Blog
Mari kita mulai.
#1 Memahami Karakter Pembaca
Pembaca menjadi hal penting dalam penulisan artikel, jadi
kita perlu memahami mereka lebih dalam.
Bagaimana kita bisa memahami karakter pembaca kita?
Ada tools gratis yang disediakan oleh Google, yaitu Google
Analytic.
Disana anda dapat melihat demografi, Usia, Minat, dan
aktivitas mereka di blog kita.
Dari sana, saya memahami betul bagaimana perilaku mereka,
seperti contoh pada gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas saya mengetahui ternyata salah satu blog
saya memiliki jumlah pembaca wanita lebih besar dari pada laki-laki dan minat
dari pembaca saya adalah orang-orang yang suka dengan membaca berita.
Maka dari itu, ketika saya membuat artikel pada blog saya
yang itu, saya menulis berdasarkan perasaan, jadi lebih banyak menggunakan
kata-kata yang mengandung emosi.
#2 Mengolah Kata Dalam Artikel
Kesulitan yang juga saya sering alami adalah mengolah kata,
saya rasa dalam langkah kedua ini kita perlu banyak latihan untuk dapat
mencapai hasil yang memuaskan.
Hal yang sering dilakukan oleh para blogger pemula adalah
menggunakan kalimat tidak efektif.
Seperti :
“mengelola blog yang baik harus dibarengi usaha yang keras
juga, dimana ketika kita melihat blogger pemula yang baru saja terjun
menghabiskan waktu hanya untuk melihat statistik”
Pada contoh di atas ada kata yang tidak efektif, yaitu
“blogger pemula yang baru terjun” anda dapat membuatnya lebih mudah dengan
menulis “blogger pemula” saja.
Karena kita sudah tahu kalo blogger pemula sudah pasti baru
memasuki dunia blogging.
Jadi perlu kita menghindari kalimat yang tidak efektif.
Tidak hanya masalah efektifitas kalimat yang jadi masalah,
tapi juga penempatan kata untuk artikel juga jadi masalah bagi pembaca kita.
Contohnya:
“menulis menggunakan blog itu sangat mudah dan gratis”
Menulis menggunakan blog? Lebih baik kita menggunakan
kalimat “menulis di blog”.
akibat dari kesalahan kita dalam merangkai kata dapat
menimbulkan rasa bosan, jump conculsion,
atau bahkan kesahalahpahaman.
#3 Memilih Font
Font tidak hanya sekedar gaya huruf, tetapi juga ekspresi
emosional yang tertuangkan untuk pembaca kita.
Pada cara pertama, kita bisa melihat karakteristik dari
pembaca kita, seharusnya kita juga menyesuaikan font untuk pembaca kita.
Misal, di atas tadi kan, rata-rata pembaca blog saya itu
wanita, jadi saya memilih font yang memang lebih mencerminkan karakter wanita.
Di samping itu karena minat kebanyakan pembaca adalah
pembaca berita, saya memilih font yang memiliki karakter profesional.
Penyesuian font juga dimaksudkan agar pengunjung kita
mengingat blog kita di benak mereka.
Nantinya, ketika mereka ingin mencari topik yang pernah
mereka kunjungi dari blog kita, mereka akan ingat, “oh saya pernah baca topik tersebut di blog
(A), saya teringat karena hurufnya”
Dimana kita memilih font untuk artikel kita?
Pada menu navigasi setelah judul, ada berbagai macam
pilihan, termasuk pemilihan font, anda dapat menggunakan font yang tersedia
disana.
#4 Menfaatkan Headings Untuk Membatasi Sub Topik
Headings berguna untuk membuat sub topik, seperti pada
artikel pada umumnya, topik yang dibahas pasti memiliki sub topik yang
spesifik, misalnya saya membuat artikel tentang “masalah sosial di masyarakat”.
Di dalam artikel tersebut ada sub topik tentang,” perilaku
masyarakat penyebab masalah sosial”.
Tetap dalam bahasan masalah sosial yang ada di masyarakat
namun, dari sub topik tersebut ada pembahasan khusus tentang perilaku sosial.
Nah, sebuah headings juga membantu
memperindah artikel anda.
Di dalam komunikasi desain, penebalan pada suatu kalimat
ditujukan untuk mengambil perhatian.
Jadi ketika ada kalimat atau kata yang ditebalkan berarti ada penekanan..
Jadi ketika ada kalimat atau kata yang ditebalkan berarti ada penekanan..
Coba anda lihat gambar di atas, kata yang ditebalkan
menggunakan heading, membuat artikel lebih hidup, tidak monoton berbeda jika
semuanya ditulis tanpa headings.
Coba perhatikan lagi gambar di atas, membuat artikel seperti
itu bisa saja membuat para pembaca anda lelah, mata mereka disajikan artikel
yang tidak ada variasinya.
Membuat artikel juga butuh keindahan, agar orang yang
melihat tidak bosen dan semakin tertarik.
#5 Narasi Dalam Artikel
Saya juga sering menemukan artikel sebuah blog yang tidak
memiliki narasi, fungsi narasi dalam sebuah artikel adalah agar para pembaca
anda hanyut dalam artikel.
Pembuatan narasi ini berdasarkan perasaan para penulis,
setiap blog memiliki perbedaan dalam menyajikan artikel dari segi narasi.
Jujur saja, sepengalaman saya blog yang memiliki narasi punya jumlah share
yang lebih banyak.
Mengapa demikian? Karena layaknya sebuah cerita yang bagus,
para pembaca ingin sekali membagikan apa yang mereka baca kepada teman-temannya.
“hey lihat, blog ini bagus loh, pokoknya blog ini keren
banget bikin aku seneng” mungkin itu lah yang ada pada benak para pembaca anda.
Contoh
Pada salah satu artikel saya, saya mendapatkan jumlah share
banyak ke facebook karena saya membangun narasi, saya membangun alur ketika
menuliskan artikel tersebut, sehingga para pembaca saya merasakan “feel” di dalam artikel tersebut.
Terlebih lagi, jika anda mencoba menarik feedback pembaca pada akhir artikel,
artikel perlu narasi yang mengajak pengunjung agar mau memberikan feedback.
#6 Menambahkan Gambar Pada Artikel
Jangan membuat artikel seperti novel, tanpa gambar sehingga
para pembaca tidak mendapatkan gambaran yang lebih nyata pada artikel anda.
Seperti kata Jeff Bullas, artikel dengan disertai gambar
akan meningkatkan kunjungan sebesar 94%, gambar pada sebuah artikel dapat
memicu perasaan pembaca anda.
Artikel tanpa gambar dapat mengurangi ketertarikan pembaca, maka
dari itu anda perlu gambar agar dapat menghiasi artikel anda.
Namun, penambahan gambar juga perlu di sesuaikan dengan
artikel yang ditulis.
Jangan menambahkan gambar yang tidak nyambung, misal anda
membuat artikel tentang “perjalanan naik gunung” tapi gambar yang anda
tampilkan adalah gambar pernikahan.
Usahakan pula, gambar yang anda sajikan informatif untuk
pembaca anda.
#7 Gunakan fitur List dan Numbering Pada Artikel
Beberapa blog yang ada lupa untuk memaksimalkan fitur list
dan numbering pada artikel mereka,
padahal fitur tersebut sangat berguna untuk membuat pembaca puas.
Manfaat dari pengunaan list dan numbering adalah:
- Agar kalimat yang anda sampaikan singkat
- Agar artikel anda lebih mudah dicari intinya
- Agar artikel anda terlihat tidak monoton
- Agar artikel anda mudah dicerna
- Agar informasi yang tertuang tidak melebar
fungsi list dan numbering
tentu saja harus dibarengi dengan teknik yang tepat, agar dapat pengalaman yang maksimal.
Ketika anda membuat
artikel yang memang bertujuan hanya menampilkan infromasi berupa list, tentu
saja satu artikel dibuat dengan fungsi list dan numbering saja tidak masalah.
Tetapi, ketika anda membuat artikel yang bertujuan
memberikan informasi yang deskriptif, sebaiknya menggunakan list dan numbering secara proporsional.
Hal itu untuk menghindari kejanggalan pada artikel anda.
#8 Menautkan Link Pada Artikel
Saya kira sebuah tulisan perlu sebuah refrensi yang
mendukung, refrensi dibutuhkan untuk memberikan informasi tambahan yang tidak
bisa kita tulis pada satu artikel.
Seperti ketika saya membuat artikel tentang SEO blog,
ternyata ada bahasan tentang algoritma Google yang memang tidak bisa saya
jabarkan pada artikel tersebut, sehingga saya perlu menambahkan link agar para
pembaca dapat melihat refrensi artikel saya.
Link yang relevan dapat meperkaya artikel kita, jangan takut
untuk menautkan link kepada artikel di luar blog.
Karena tidak ada ruginya.
Kita menautkan link juga agar blog kita memuaskan pembaca,
sehingga informasi yang disampaikan berhasil membuat mereka senang.
Saya tidak tahu mengapa, menautkan link ke luar blog dinilai
buruk oleh sebagian blogger, padahal link kepada situs lain yang relevan dapat
membantu pembaca mendapatkan konten yang lebih tepat.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih telah mengunjungi blog saya,
semoga anda dapat mengambil manfaat dari artikel saya kali ini.
Panduan #6: Cara Menulis Untuk Mendatangkan Pengunjung Dari Google
Panduan #6: Cara Menulis Untuk Mendatangkan Pengunjung Dari Google
Komentar
Posting Komentar