Pada panduan sebelumnya kita telah membahas tentang
bagaimana membuat blog di dua platform terkenal yaitu wordpress dan blogger,
dan juga sudah sedikit disinggung jika lebih baik membuat blog yang memiliki
satu niche.
Nah, untuk kali ini kita akan memfokuskan bagaimana memilih
niche atau istilah pada umumnya adalah fokus bidang sebuah blog.
Saya ingin membahas niche berangkat dari pertanyaan yang
sering kali ditanyakan oleh blogger pemula.
Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah “bagaimana memilih
niche blog?” dan “niche apa yang tepat untuk blog saya?”.
Silahkan untuk membaca panduan ini dengan lengkap agar anda
bisa memutuskan dengan benar niche apa yang tepat untuk diterapkan pada blog.
Mari membahas niche blog dari menjawab pertanyaan pertama.
Bagaimana memilih niche blog?
Niche blog bisa anda pilih dengan melihat 3 sisi:
- Keahlian, hobi, dan Kesukaan (passion)
- Keuntungan & Kebutuhan Audience
- Konsep Niche
Memilih Niche Berdasarkan Keahlian, hobi, dan Kesukaan
Kebanyakan
orang membuat blog tidak berdasarkan Keahlian, hobi, dan Kesukaan mereka,
alhasil blog yang dibuat gado-gado, bisa dikatakan hasilnya tidak ada keunikan yang ditawarkan pada blog tersebut, kecuali memang sudah berlanjut
kepada tahap diferensiasi niche blog, atau satu niche sudah habis dibahas dan memulai niche baru.
Salah satu penyebab blogger itu gagal juga diakibatkan
karena mereka tidak membuat blog yang berdasarkan Keahlian, hobi, dan Kesukaan
mereka.
Hingga akhirnya mereka membuat blog gado-gado sampai yang
copy-paste, padahal banyak advertise sekarang yang tidak menerima blog
copy-paste, karena dianggap tidak memberikan keuntungan kepada klien mereka.
Jadi nantinya sayang sekali kalo usaha yang kita lakukan tidak
bisa menguntungkan, padahal saya yakin kebanyakan orang membuat blog karena
mereka ingin mendapatkan uang dari blog mereka.
Nanti akan kita bahas lebih lanjut tentang profitabilitas
dari sebuah niche, tetapi sebelum sampai bahasan itu mari terus mengupas tentang
faktor passion dulu.
Bagaimana saya bisa mengidentifikasi passion saya?
Coba anda melihat diri anda sendiri ...
apakah anda memiliki keahlian disuatu bidang atau memiliki pengetahuan lebih pada suatu bidang?
apakah anda memiliki keahlian disuatu bidang atau memiliki pengetahuan lebih pada suatu bidang?
Atau coba anda melihat apakah ada suatu hobi yang tidak
pernah membuat anda bosan ?
Atau sebuah hal yang membuat anda sangat suka?
Seperti film korea yang banyak disukai oleh wanita.
Seperti film korea yang banyak disukai oleh wanita.
Sebagai contoh saya mempunyai hobi yang tidak pernah membuat
saya bosan yaitu memancing, setiap akhir pekan saya akan memancing di laut,
danau, empang, atau kolam bersama teman-teman saya.
Dari hal tersebut saya membuat blog tentang tips dan trik
memancing, mulai dari memilih pancingan, memilih stick, memilih reel pancing
yang tepat untuk memancing, hingga teknik-teknik memancing yang biasa dipakai
untuk memancing di suatu tempat.
ketika sudah hobi dan tidak pernah bosan untuk melakukannya
kita akan punya banyak bahasan,.
berbeda ketika kita hanya mengikuti blog orang.
berbeda ketika kita hanya mengikuti blog orang.
Tidak ada sesuatu yang khas dan bahasan yang mendalam, yang
pada akhirnya ketika kita hanya ikut-ikutan bisa mengakibatkan stuck atau mandek.
Saya menyarankan agar lebih rapi untuk membuat list hobi,
keahlian, dan kesukaan anda.
Tulis semuanya pada satu kertas besar atau aplikasi menulis di perangkat anda dan coba list dari
yang pertama kali anda pikirkan hingga yang paling terakhir anda ingat dari 3
hal di atas.
- Keahlian
- Hobi
- Kesukaan
Setelah anda membuat list yang begitu banyak, coba anda
menjabarkan setiap hal tersebut dalam mind map.
Contoh bisa anda lihat gambar di bawah ini:
Atau bisa melihat video di bawah ini agar lebih lengkap lagi
Mind map, membantu anda untuk meluaskan pandangan pada suatu
ide, sehingga hal-hal terkecil nantinya akan terbahas oleh anda.
Mengapa kita perlu membuat mind map pada ide-ide yang teruang pada list tadi?
Karena saya yakin anda perlu waktu lama untuk membangun blog
hingga terkenal, selama saya menggeluti dunia blog, saya tidak pernah menemukan blog yang langsung dibaca banyak pengunjung, hanya beberapa saja, dan itu pun
memakai blackhat SEO.
Setelah anda membuat mind map dari setiap list ide yang anda
buat, coba lihat mana yang paling dalam atau paling memiliki banyak akar
bahasannya.
Nah, ketika anda sudah mendapatkan ide dengan akar terbanyak
dari mind map, anda akan melihat perbedaan antara blog anda dengan blog lainnya.
Namun, ada kekurangan yang perlu kita lihat dari teknik
pertama ini, yaitu kita tidak tahu seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari
niche tersebut.
Saya tidak akan munafik untuk mengatakan kepada anda tentang masalah
pendapatan dari blog, karena kita membutuhkan itu untuk bisa terus survive dan
menyajikan konten yang berkualitas untuk pembaca.
Mari lanjut kebahasan kedua kita
Memilih Niche berdasarkan Profitabilitas
Ada yang mengatakan kalo ingin untung banyak itu membuat
blog yang mengandung kata kunci yang membayar mahal (high paying keyword).
Pernyataan itu benar, tetapi ada cara yang lebih
komprehensif lagi sebenarnya untuk melihat seberapa besar keuntungan sebuah
niche.
Kita dapat melihat seberapa besar keuntungan sebuah niche
blog dilihat dari target audience dan harga bayaran dari sebuah niche, jadi
akan kurang memuaskan jika kita hanya menargetkan kata kunci yang besar tapi
ternyata minim pengunjung.
Secara pribadi saya lebih memilih niche yang memiliki target
audience yang besar, mengapa?
Karena saya berpandangan pasar yang besar pasti memiliki bayaran yang besar juga.
Contoh kecil saja, stasiun televisi yang memiliki rating
tinggi dan penonton yang banyak pastinya dibayar lebih mahal dibandingkan
stasiun televisi yang tidak memiliki rating yang tinggi dan penonton yang
banyak.
Perlu dipahami juga oleh anda, ketika kita
membuat blog yang profitable itu sebenarnya termasuk dalam bisnis apa sih?.
Kebanyakan blogger tidak memahami dengan baik hal tersebut,
dan yang terjadi mereka kehilangan fokus dan tujuan untuk membuat blog.
Saya jelaskan, secara singkat saja.
Secara keseluruhan kita sedang berbisnis di bidang jasa.
Secara keseluruhan kita sedang berbisnis di bidang jasa.
Dan ada produk jasa yang kita tawarkan ke dua belah pihak.
- Pihak pembaca berupa tulisan yang memuaskan mereka
- Pihak pengiklan berupa pengunjung blog tertarget untuk mereka
Pada bahasan sebelumnya kita sudah membuat list ide-ide
niche berdasarkan, keahlian, hobi, dan kesukaan.
Contoh list yang saya buat secara sederhana seperti ini:
Keahlian
- desain
- fotografi
- Menulis
Hobi
- Berenang
- mancing
- Travelling
Kesukaan
- Motor Vespa
- Da Vinci
- Kartun The Simpsons
Nah, coba dari masing-masing ide tersebut kita coba cari
harganya dan jumlah audiencenya, dengan mengeceknya di keyword planner dari
Google, jika anda kesulitan coba untuk mengikuti link ini: Google Keyword
planner
Bagi yang belum mendaftar silahkan untuk mendaftarkan diri
terlebih dahulu.
Dari list di atas, saya menemukan niche yang paling
menguntungkan untuk saya yaitu niche mancing dengan pencarian hingga 1juta
pencarian setiap bulannya, ditambah setiap kata kunci populer selalu dihargai
dengan lumayan mahal, coba lihat gambar di bawah:
Tapi, bagi saya menentukan niche dengan dua cara di atas
belum lah final, mempertimbangkan niche seperti sedang mempertimbangkan jenis
usaha yang sedang kita ingin bangun.
Salah mengambil langkah akan berdampak besar untuk bisnis
yang sedang dirintis.
Nah, selanjutnya ketika saya sudah selesai dengan meriset
jumlah pencarian dan harga masing-masing niche, saya melanjutkan ke cara
memilih niche selanjutnya.
Yaitu dengan menggambarkan konsep niche tersebut ke
depannya.
Memilih Niche Blog Berdasarkan Konsep Niche Ke Depannya
Setelah kita menganalisis akar ide yang bisa dikembangkan
dari satu niche dan jumlah audience serta harganya, coba kita melihat sedikit
masa depan dari niche-niche tersebut.
Mulai dari kebutuhan audience, cara penyajian artikel di
blog, step perkembangan sebuah niche pada blog, hingga menjadikan blog sebagai
rujukan.
Saya mencoba menggambarkan lebih gamblang lagi tentang dunia
blogging yang jarang sekali diungkap, terutama dalam masalah keuangan.
Yang ternyata masalah utamanya terjadi pada pemilihan niche.
Semua niche itu bisa berkembang dan menghasilkan, tetapi
jika berbicara kesuksesan maka indikatornya efesiensi dan efektifitas.
Ada blogger yang memilih niche bagus tetapi tetap sepi
pengunjung dan pemasukan, kenapa?
Karena tidak ada steping untuk mendapatkan hal tersebut,
terlebih lagi karena artikel yang diberikan ternyata tidak dibutuhkan audience
pada niche tersebut dan penyajiannya tidak tepat.
Berarti dia sudah tidak efisien untuk mengelola blog pada
niche tersebut.
Konsep yang harus anda ingat ketika membuat blog adalah:
konten berkualitas + SEO -> Marketing -> backlink -> posisi satu mesin pencarian -> Pengunjung yang banyak ->Keuntungan
Jangan lepas dari konsep itu, atau lompat dari satu tahap ke
tahap berikutnya tanpa runtutan, karena saya yakin akan membuat blog anda
kurang berkembang.
Jadi contoh saja, anda setelah membuat konten berkualitas
ditambah SEO tetapi anda ternyata langsung berharap akan banyak kunjungan, atau
anda langsung berfikir akan mendapatkan penghasilan.
Saya bilang juga itu mustahil, semua butuh proses, dan
konten berkualitas + SEO untuk mendapatkan pengunjung yang banyak serta
penghasilan butuh waktu.
Nah dari pada anda mandek dalam mengelola blog, coba anda
lebih baik untuk mengaturnya, mulai dari tahap pertama yaitu mengukur kebutuhan
audience.
Mari belajar sedikit tentang kebutuhan manusia.
Saya menuliskan secara teoritis dan aplikasi lapangan ya,
agar lebih lengkap anda melihat sisi kebutuhan audience anda.
Begini, pada dasarnya manusia menurut Maslow memeiliki 5
tingkatan kebutuhan yaitu:
- Kebutuhan fisiologi (kebutuhan psikologi)
- Kebutuhan rasa aman (kebutuhan keamanan)
- Kebutuhan sosial (kebutuhan sosial)
- Kebutuhan akan penghargaan (kebutuhan pengakuan)
- Kebutuhan aktualisasi diri
Coba untuk perhatikan grafis di bawah:
Semakin ke atas maka akan semakin sedikit peminatnya, namun
akan semakin loyal subjek audiencenya.
Lalu apa hubungannya dengan niche blog?
Nanti dalam anda
menyajikan konten anda dapat membuatnya berdasarkan kebutuhan dari teori
Abraham Maslow.
Contoh, pada tahap fisiologi, blog lebih banyak menyajikan
tentang cerita curahan hati (curhat) yang palingan cuma dikunjungi sekali lalu
jarang ada returning visitor, karena apa?
Karena tidak terlalu dibutuhkan, tapi coba anda
melihat facebook, situs yang menyediakan tempat untuk berkomunikasi (social
needs), seberapa banyak orang yang melihat kembali situs facebook?
Maka perbedaannya sangat besar, jadi silahkan anda pikirkan
dari masing-masing niche yang sudah anda list, konten apa yang akan disajikan,
apakah berdasarkan kebutuhan fisiologis saja atau yang lainnya.
Setelah anda tentukan hal tersebut, mari kita membuat
perkiraan demografi dari setiap niche, misalnya niche blog yang saya buat.
Blog ini saya buat dengan target audience seperti ini:
Usia
|
18-24 tahun
|
60%
|
24-30 tahun
|
35%
|
|
30-seterusnya
|
5%
|
|
Jenis Kelamin
|
Laki-laki
|
60%
|
perempuan
|
40%
|
Maka saya perlu sebuah gaya bahasa dan tulisan yang menyesuaikan
target audience saya.
Jika di lihat dari table di atas, saya miliki rata-rata audience
adalah laki-laki dan usia rata-rata adalah 18-24 tahun, usia yang mulai
beranjak menuju kedewasaan, maka saya akan menggunakan kata subjek pada tulisan
saya dengan “saya” dan “anda”.
Dan gaya bahasa yang baku dengan sedikit tawa dan ekspresi,
seperti melucu dengan humor dan ditambah ekspresi “hehehe” atau “hahaha” pada
akhir kalimat yang saya anggap lucu.
Pada satu tahap saja, yaitu mengidentifikasi kebutuhan
audience, kita bisa memperkirakan cara penyajian artikel-artikel sebuah niche
pada blog kita nantinya.
Lanjut lagi, ke tahap selanjutnya yaitu:
Step Perkembangan Sebuah Niche
Coba anda pikirkan setelah anda menemukan gaya bahasa yang tepat untuk menuliskan artikel dengan perkembangan blog anda nantinya, ketika anda sudah menerapkan niche itu pada blog anda.
Apakah artikel yang anda sajikan nanti hanya berupa artikel
yang berdasarkan pencarian kata kunci, atau memiliki konsep panduan, yang
menyajikan satu bahasan dalam beberapa artikel?
Artikel model apa yang anda ingin sajikan nantinya?
Contoh, ketika saya membuat blog dengan niche mancing, coba
saya buat kerangka perkembangan blog saya dengan diawali dengan menyajikan
panduan memancing di laut.
Panduan tersebut berisikan:
Artikel pertama : barang-barang penting untuk memancing di
laut.
Artikel kedua: jenis Reel, stik, umpan pancingan yang tepat
untuk di laut.
Artikel ketiga: tips safety untuk memancing di laut.
Artikel keempat: mencari spot yang tepat untuk memancing di
laut.
Artikel kelima : menyesuaikan tarikan pancingan berdasarkan
ikan di laut.
Artikel keenam: teknik paling baik untuk memancing di
lautan.
Dalam satu bahasan saja ada 6 artikel untuk disajikan,
apalagi jika sampai 50 bahasan? Akan ada berapa artikel nantinya?
Setiap bahasan bisa kita ambil dari akar mind map yang telah
kita tuliskan sebelumnya.
Jika saja kita mengetahui dengan baik suatu niche, maka
semakin besar juga blog kita ke depannya.
Dalam contoh di atas saya menggambarkan membangun blog
dengan konsep panduan, namun jika anda ingin membuat blog dengan mencari
keyword terlebih dahulu, saya rasa juga tidak apa-apa.
Terakhir, menuju tahap blog rujukan dengan niche yang akan
dipilih.
Saya ingin mengawali dengan sebuah kenyataan dengan dunia
ini.
Tidak hanya pada blogging saja, setiap orang memiliki
jalannya masing-masing untuk mencapai kesuksesan, mungkin orang lain dapat
sukses di suatu niche karena dia memang tepat di niche tersebut.
Ternyata sebaliknya anda tidak begitu, dengan mencoba begitu
banyak cara, anda masih saja tidak bisa sesukses orang tersebut.
Banyak faktor di luar yang saya sebutkan di atas jika
berbicara tentang ketepatan suatu niche.
Menemukan niche yang tepat untuk blog anda hanya anda yang
tahu dan memutuskan.
Saya menuliskan cara-cara di atas untuk memperkecil
kemungkinan ketidakberhasilan, dari segi popularitas, keuangan, dan pengelolaan
blog.
Masuk kepada pertanyaan kedua yang paling sering ditanyakan:
niche apa yang tepat untuk blog saya?
Blog anda tepat jika anda bisa memenuhi indikator implisit
yang saya sampaikan dari cara-cara di atas yaitu:
- Passion (bergairah tanpa harus berhenti)
- Keuntungan dari blog nantinya
- Dan keberlangsungan blog, apakah bisa dilanjutkan terus-menurus (tidak seperti niche musiman)
Jika anda sudah memenuhi indikator itu maka anda sudah tepat
membangun blog dengan niche tersebut.
Permasalahan yang masih belum diselesaikan pada bahasan ini
adalah ...
Bagaimana memilih niche yang sudah saya list dan analisis dengan cara di atas?
Kita bisa memustuskan niche terbaik dengan menggunakan
metode akumulasi.
Pertama anda buat penilaian dari masing-masing indikator:
misal
- Passion pada suatu niche paling penting
- Keuntungan pada niche blog penting
- Perkembangan blog tidak terlalu penting
Setelah anda lihat ternyata ada satu niche yang punya nilai
paling tinggi, contohnya saya saat membuat list di atas, ternyata niche desain
adalah passion yang paling saya kuasai, dengan harga yang standar namun dengan
perkembangan yang paling bagus, karena pasti ada teknik-teknik mendesain yang
terus berkembang.
Maka saya lebih memilih niche desain dibandingkan mancing,
karena ternyata passion saya tidak terlalu kuat di niche mancing, ditambah pendapatan rata-rata
dari setiap kata kunci tidak begitu besar.
Anda dapat membuat penilaian dengan menggunakan metode
kualitatif seperti diatas, yang dinilai berdasarkan penilaian pendapat, sangat
penting, penting, tidak terlalu penting, tidak penting, dan sangat tidak
penting.
Dan anda juga bisa membuat penilaian dengan metode
kuantitatif, dinilai berdasarkan angka, misal:
- Passion (5 poin)
- Keuntungan (4 poin)
- Perkembangan (1 poin)
Masing-masing faktor di nilai dari angka 1-10, setelah anda
berikan nilai pada masing-masing faktor, dikalikan nilai dengan poin yang anda
tetapkan, misal:
- Passion 9 (5 poin) = 45
- Keuntungan 7 (4 poin) = 28
- Perkembangan 10 (1 poin) = 10
Total 83
Anda coba nilai semua niche yang anda list dengan standar
poin yang sama, sehingga anda menemukan nilai terbesar di antara niche-niche
tersebut.
Akhir kata, untuk mencapai kesuksesan tidak ada yang mudah
dan gratis, perlu usaha untuk mencapainya, begitu juga perjalanan menjadi
blogger yang sukses, perlu waktu dan perjalanan yang panjang.
Luar biasa nih mas Take IND. Baru kali ini saya menemukan pembahasan tentang cara memilih niche blog, yang super detail penjelasannya.
BalasHapusTerlebih tentang terkait pembuatan mind map yang tentunya sangat penting untuk dibuat oleh para blogger demi kemajuan dan perkembangan blog nantinya. Dengan demikian blog akan semakin terkelola dengan konsep yang bagus dan pembahasan bisa detail dari akar, cabang, ranting, dan daunnya.
Makasih mas atas hadirnya artikel di atas. Semoga teman-teman blogger bisa mengambil manfaat dari penjelesan tersebut.
terima kasih sudah berkunjung om, saya hanya mencoba untuk memberikan artikel terbaik untuk pengunjung, terlebih jika dilihat dari artikel-artikel yang ada pilihan hanya mentok pada ide-ide tanpa tau asal dan bagaimana pengembangan blog ke depannya.
Hapuskarena sepengalaman saya sulit berkembang blog yang tidak punya konsep yang bagus.
btw, take ind itu akun kedua saya, kalo personal mungkin saya pake akun asli saya disini hehehe
Oke sama-sama mas, terimakasih banget atas ilmunya. Selamat dan semangat dalam terus berjuang menciptakan artikel-artikel yang jelas dan bermanfaat bagi para pengunjung. Semoga mas Aasykari senantiasa diberi kesehatan dan rezeki yang barokah. Aamiin
Hapussiap mas, terima kasih atas dukungan dan doanya :)
Hapus